Pangkalpinang, Kejarberitanews.com- Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Edi Romdhoni menyampaikan sejumlah hal kepada peserta Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka, Kamis (16/05/2024). Salah satu diantaranya adalah terkait tingginya persentase ketergantungan masyarakat Babel terhadap bahan pangan pokok dari luar daerah.
Menurut Edi, ketergantungan masyarakat Babel dengan bahan pangan pokok dari luar daerah masih cukup banyak. Angkanya ia sebut mencapai 80 persen. Karena itu ia mengingatkan petani untuk tetap bersemangat berusaha tani agar ketergantungan bahan pangan pokok dengan luar daerah dapat ditekan. “Sehingga angkanya (persentase ketergantungan-red) nanti akan berubah, lama-lama nanti 50 persen kebutuhannya dari luar, yang 50 persen lagi dari dalam,” ujar Edi.
Hal kedua yang ia sampaikan adalah terkait krisis petani di daerah ini. Edi menyebutkan jumlah petani di Babel hanya sekitar 140 ribu orang dari 1 5 juta jumlah penduduk. “Peserta SL ini nanti harus mengajak yang lain untuk jadi petani agar petani di daerah kita nanti bertambah. Yang nganggur-nganggur itu ajak bertani,” ujar mantan Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah ini. Karena itu ia mengingatkan peserta SL-GAP untuk memanfaatkan kegiatan tersebut seoptimal mungkin. Di sisi lain Edi Romdhoni juga mengajak para petani untuk menekuni usaha tani secara terus menerus dan tidak tergiur dengan profesi lain.
“Yang ketiga petani jangan berganti profesi. Petani karet berapa banyak anaknya yang jadi sarjana. Petani sawit, petani horti, banyak contoh. Itu artinya apa, berkah memang (menjadi petani),” imbuhnya. Sementara itu Kepala Desa Kemuja M Istohari mengajak petani setempat untuk mendukung kegiatan SL-GAP yang digelar Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel tersebut dengan maksimal. “Jangan sampai selesai program selesai (juga kegiatan usaha tani cabai). Jadi harus ada Keberlanjutan,” katanya.