Pangkalpinang, Kejarberitanews.com – Tim Gabungan berhasil ungkap perkara tindak pidana pengeroyokan, kamis (18/01/2024). Bermula pada saat adik pelapor (korban) dirawat di Rumah Sakit Depati Hamzah, menurut pengakuan korban dirinya dikejar dan diserang oleh orang yang tidak dikenal menggunakan senjata tajam, akibat dari kejadian tersebut korban mengalami luka di bagian kepala, telinga sebelah kiri dan jari tangan putus di sebelah kanan dan kiri. Kemudian kakak korban melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pangkalpinang untuk ditindak lanjuti. Dijelaskan Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, tim Buser Naga Polresta Pangkalpinang mendapatkan informasi tersebut pada rabu (17/01/2024) pukul 19.30 wib.
Dari hasil penyelidikan, mengerucut pada 5 orang, dimana 3 orang mengendarai Nmax putih dan 2 lainnya menggunakan beat putih. Setelah mendapatkan informasi yang akurat, tim gabungan yang terdiri dari tim buser naga Polresta Pangkalpinang, tim Jatanras Polda Babel, dan anggota Sat Ilntelkam Polresta Pangkalpinang mengamankan S di salah satu Cafe di Kota Pangkalpinang yang bertugas sebagai joki motor Nmax putih pada malam kejadian.
Setelah di interogasi, S mengakui jika dirinya sebagai joki dan ada beberapa teman lainnya ikut terlibat, A berboncengan dengan motor NMAX sekaligus exsekutor, E berboncengan dengan motor NMAX sekaligus exsekutor, W berboncengan dengan motor beat sekaligus exsekutor, D joki motor beat. Setelah pengembangan, S mengakui telah 6 kali lakukan penyerangan dengan senjata tajam, yaitu di depan papawu nodells, mereka melakukan penyerangan terhadap korban yang mengakibatkan jari korban putus, kedua di toko samping kelenteng lampu merah semabung melakukan pengejaran korban yang masuk di dalam toko dengan tangan kosong, ketiga angkringan jogja depan museum dimana mereka melakukan penyerangan menggunakan balok namun mengenai motor korban, keempat hotel puncak semabung melakukan pengejaran menggunakan senjata tajam namun korban berhasil lari, kelima depan diskotik global yang menggeret parang ke aspal, dan terakhir di angkringan jogja dengan cara melempar motor korban menggunakan batu batako.
Menurut pengakuan S setiap aksi yang mereka lakukan membawa senjata tajam jenis samurai. Adapun motif penyerangan dikarenakan adik dari saudara W terlibat dalam penyerangan, sehingga ia mengajak beberapa rekannya untuk melakukan aksi balas dendam, namun tidak mengenali pelaku yang mengakibatkan w melakukan secara acak mengejar motor yang melintas dan lakukan penyerangan dengan senjata tajam, dan tidak memiliki permasalahan ataupun balas dendam dengan kelompok tertentu. “Hingga saat ini tim Gabungan telah berhasil mengamankan 4 pelaku dan untuk satu orang pelaku masih dalam pencarian”, ucap Kompol Evry Susanto.