Pangkalpinang, Kejarberitanews.com – Tidak lama lagi umat islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H. Idul Adha sangat identik dengan hewan qurban baik itu qurban hewan sapi maupun kambing.
Dalam rangka persiapan hewan qurban tahun 2023 dan memastikan hewan qurban sehat dan layak untuk qurban, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, pengurus masjid melalui para medis dan dokter hewan.
Hal tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan qurban dapat menular ke manusia, kemudian dijelaskan oleh Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang Samri, S. P., M.Si. bahwa Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) hanya bisa menular kepada sesama hewan bukan kepada manusia.
Adapun antisipasi terhadap penyakit tersebut yaitu pada saat pemotongan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan ajaran agama. Selanjutnya, rebus diatas 100°C, berikutnya jangan membuang air bekas cuci hewan di sungai mengalir karena ditakutkan penyakit tersebut menyebar, ada baiknya jika di buang di lubang dan ditanam di tanah agar bakteri dan virus tidak menyebar kemana mana, serta daging di cuci dengan air kran mengalir.
Baca juga:
Babinsa Padang Mulya Dampingi Baznas Menyalurkan Beasiswa Bagi Siswa yang Berprestasi
Untuk Peternak, Kandang harus steril dengan disemprot menggunakan disinfektan minimal sebulan 1x serta Dinas Pangan dan Pertanian sendiri melakukan vaksin dan pengobatan yang dilakukan oleh petugas dari dinas pangan dan pertanian, selanjutnya ada seleksi bibit oleh dokter karantina, jika hewan tersebut layak dikeluarkannya surat kesehatan hewan, untuk kemudian dari Dinas Pangan dan Pertanian mengecek hewan tersebut secara berkala.
” Adapun Langkah – langkah pencegahan penyakit mulut dan kaki (PMK) yang kami lakukan pertama, Persuasi dengan mendekati peternak dan pengusaha sapi untuk kemudian di edukasi mengenai sanitasi lingkungan. Kedua, kandang harus ada sinar matahari yang masuk. Ketiga, saluran pembuangan harus bersih. Keempat, yang masuk dilihat jangan sampai membawa carrier penyakit. Kelima, melaporkan stok sapi untuk qurban kepada Dinas Pangan dan Pertanian untuk kemudian diberikan vaksin. Keenam, memberikan saran kepada peternak mengenai sapi yang layak dikonsumsi. Dan terakhir, juga melakukan sosialisasi ke pengurus masjid dan lembaga terkait” Ucap Samri, S.P., M.Si.
Adapun tips memilih hewan qurban dari Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang Samri, S.P., M.Si. Pertama, Tanyakan kepada peternak apakah hewan yang ingin dibeli mempunyai surat kesehatan hewan atau sertifikat. Kedua, Sumber bibit sapi jangan sembarangan. Ketiga Melihat umur sapi apakah cukup untuk qurban, dan dari segi fisik sapi sendiri mempunyai bulu yang mengkilat, postur tubuh yang tegak, kuku yang sempurna, mata bening dan tidak ada air liur dari mulut.
Untuk kedepannya beliau berharap masyarakat yang memotong sapi agar melihat dari tanda tanda sapi, apabila ditemukan sapi tidak layak sebaiknya segera hubungi Dinas Pangan dan Pertanian setempat untuk ditindak lanjuti.