Pangkalpinang, kejarberitanews.com – Rencana aksi unjuk rasa (Demo) dengan kekuatan massa 1000 – 2000 orang yang dikoordinir oleh Batara Harahap (35) warga Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel).
Pria yang dipenuhi dengan hias “Tato” di sebagian wajah, leher dan tangannya mengakui aksinya mewakili masyarakat Bangka Belitung (Babel) akan menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep Basel) pada tanggal 13 Maret 2023 mendatang.
Agenda utama aksi Batara meminta Pj Gubernur Kep Babel Ridwan Djamaluddin mundur dari jabatannya, lantaran dianggap telah merusak tatanan penambangan ilegal di Babel yang selama ini sudah tersusun rapi dalam “koordinasi” bersama kolektor timah atau sang cukong penampung pasir timah ilegal.
Hal itu, diucapkannya secara tegas dalam konten video berdurasi 2,47 menit yang tersebar di whatsapp (WA) grup maupun media sosial (Medsos) lainnya.
Tidak hanya Ridwan Djamaluddin yang dimaki atau dihinanya, seorang tokoh masyarakat Babel yang akrab disapa bang “Buyung” juga disebut sebagai manusia bermata satu seperti “Dajjal”.
Dalam video terkesan Batara merasa dirinya sebagai pahlawan “Ultraman” pembela kebenaran bagi masyarakat penambang yang seolah-olah telah dizholimi oleh kebijakan Ridwan Djamaluddin sebagai Dirjen ESDM RI yang tidak pro kepada masyarakat.
Untuk membuktikan dirinya benar-benar mengkoordinir dan serius akan melaksanakan aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Kep Babel, Batara Harahap telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kep Babel atas nama Gerakan Aliansi Masyarakat (GAM) Babel tertanggal 5 Maret 2023, yang ditandatangani oleh dirinya sebagai Ketua GAM Babel.
Surat pemberitahuan aksi unjuk rasa itu juga ia tembuskan kepada Pj Gubernur Kep Babel, Kapolres Pangkalpinang dan Kapolres Bangka Selatan.
Kendati aksi unjuk rasa yang dikoordinir oleh Batara yang mengatasnamakan masyarakat Babel, faktanya tidak sepenuhnya mendapat dukungan dari masyarakat Babel, dan reprensentatif para penambang di Babel.
Diketahui, aksi unjuk rasa tersebut yang ditenggarai dengan penggerebekan atau sidak disalah satu gudang milik kolektor timah di Kebintik Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah, yang membuat sang cukong timah ilegal enggan atau tidak lagi membeli pasir timah dari penambang ilegal, termasuk jejaring atau kaki tangan pengepul pasir dari sang cukong timah di sekitar Toboali.
Gebrakan yang dilakukan Ridwan Djamaluddin sebagai Pj Gubernur Kep Babel dan Dirjen ESDM RI. dalam memutuskan mata rantai kejahatan jaringan Mafia Tambang yang hampir tidak tersentuh oleh hukum, justru ternyata sebaliknya, Ridwan Djamaluddin banyak mendukung dari elemen masyarakat. Dan termasuk rencana aksi unjuk rasa yang dikoordinir oleh Batara banyak ditentang oleh tokoh masyarakat Babel.
Ahmad Syamsi yang akrab disapa Abi Acik salah satu tokoh masyarakat Babel yang juga Ketua Front Jaga Babel (FJB) Babel malah mengecam bahwa aksi unjuk rasa yang dikoordinir Batara tidaklah mewakili masyarakat Babel apalagi masyarakat penambang Babel.
Justru membuat suasana Babel semakin tidak kondusif dan terbuai dengan bujuk dan rayuan cuan jejaring kroni sang Cukong Timah ilegal.
Buktinya, masyarakat Babel masih ada yang menambang dengan baik dengan mengikuti aturan hukum sesuai dengan SPK yang diterima berdasarkan di wilayah IUP nya.
“Jangan bawa-bawa atas nama masyarakat Babel apalagi penambang? yang jelas merasa terganggu sekarang ini adalah kolektor timah yang menampung pasir timah ilegal yang bukan dari IUP nya, jadi nga benar masyarakat kita nga boleh nambang,” ungkap Abi Acik, Senin (6/03/2023) malam.
Baca juga:
Babinsa Kelurahan Gajah Mada Menghadiri Acara Ngangung Ruwahan
Menurutnya, aksi unjuk rasa ini jelas terindikasi disponsori ada aktor atau kolektor/cukong timah ilegal dan kroninya yang masih ingin terus memelihara beraktifitas penambangan secara ilegal dan melawan hukum.
“Unjuk rasa ini tidak mungkin tidak ada yang mensponsorinya, memobilisasi massa dari mana biaya, namun biarlah hak Batara menyampaikan aspirasinya tapi ingat jangan coba-coba menghina atau memaki simbol-simbol negara atau pejabat negara apalagi anarkis ! Siap-siap saja anda Batara berhadapan dengan FJB,” tegas pria berkepala plontos ini.
Ditambahkan olehnya, Abi Acik meminta kepada Pj Gubernur Kep Babel Ridwan Djamaluddin jangan mundur selangkah pun dalam menegahkan aturan demi kepentingan bangsa dan negara.
“Apalagi berhadapan dengan pelaku kejahatan seperti mafia dan preman tambang, kita atau negara tidak boleh kalah melawan mereka,” tegas Abie.
Dukungan yang sama kepada Ridwan Djamaluddin juga disampaikan oleh Karnadi yang akrab disapa “Bejalu” dengan ratusan anggotanya siap menjadi bagian terdepan menjaga suasana kondusifitas dan keamanan dari gerakan aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan masyarakat Babel.
“Kami siap hadir bersama pihak keamanan Polri TNI menjaga, namun kami tidak membiarkan jika ada yang coba-coba menghina pemimpin kami saat ini, apa yang dilakukan bapak Pj Gubernur mengajak kita kepada kebaikan bersama, dan sampai sekarang masih ada masyarakat kita yang menambang baik di SPK PT Timah maupun Pemda, dan kami mendukung Pj Gubernur dalam menata kelola pertimahan dari keserakahan jejaring Mafia Tambang,” Pungkas Bejalu.
Sekilas informasi Batara Harahap pada tahun lalu pria bertato asal Toboali ini sempat membuat konten video yang serupa memaki dan membuat ujar kebencian (Hate speech) kepada Pj Gubernur Kep Babel Ridwan Djamaluddin, namun kemudian Batara meminta maaf secara terbuka melalui konten videonya kepada Ridwan Djamaluddin yang difasilitasi oleh tokoh masyarakat Babel Buyung Kodri setelah mengetahui dirinya akan dilaporkan ke pihak Kepolisian setempat.