Bangka Belitung, (Kejar Berita News.com.) – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali mencatatkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih empat sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) dalam ajang bergengsi “Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024.” Acara ini berlangsung di Taman Fatahilah, Kota Tua Jakarta, dengan tema “Ruang Rasa Nusantara”. Sabtu (16/11/24).
Sebanyak 272 karya budaya dari berbagai daerah di Indonesia menerima pengakuan sebagai WBTBI dalam acara tersebut, mencerminkan kekayaan budaya Nusantara yang luar biasa. Di tengah persaingan ini, Bangka Belitung menonjol dengan empat karya budaya khas yang berhasil mendapat pengakuan.
Berikut adalah empat karya budaya Bangka Belitung yang diresmikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun ini:
1. Gangan Kuneng Desa Pongok, Kuliner khas dari Desa Pongok, Bangka Selatan, ini memadukan rempah-rempah lokal dengan ikan segar, menghasilkan kuah kuning yang kaya rasa. Hidangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan kuliner setempat, tetapi juga simbol warisan cita rasa yang telah turun-temurun dijaga oleh masyarakat.
2. Blacan Habang, Terasi merah hasil fermentasi udang rebon ini menjadi bumbu masakan utama masyarakat Bangka Belitung. Selain berfungsi sebagai penyedap, Blacan Habang mencerminkan identitas kuliner lokal yang sarat nilai tradisional dan keunikan.
3. Mie Kuah Ikan Habang, Hidangan ini terdiri dari mie yang disajikan dengan kuah berbahan dasar ikan. Cita rasanya mencerminkan kekayaan hasil laut dan tradisi kuliner masyarakat pesisir Bangka Belitung.
4. Bungkol Pangkal Buluh, makanan yang terbuat dari beras ketan, campuran kelapa, garam, dan dibungkus dengan daun kabung yang berasal dari Kabupaten Bangka Selatan ini memiliki nilai estetika tinggi. Bungkol Pangkal Buluh sering digunakan dalam berbagai acara adat dan budaya masyarakat setempat, menjadikannya simbol seni tradisional yang terus hidup.
Dengan tambahan empat penghargaan ini, total warisan budaya Bangka Belitung yang telah diakui sebagai WBTBI mencapai 56. Prestasi ini menegaskan posisi Bangka Belitung sebagai salah satu provinsi yang konsisten melestarikan dan mempromosikan warisan leluhur.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, Widya Kemala Sari, menyampaikan bahwa penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga membuka peluang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Salah satu manfaat yang paling penting dari adanya warisan budaya di sekitar adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Widya Kemala Sari saat dihubungi media. Minggu siang (17/11/24).
Widya juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam upaya pelestarian budaya. Pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan berupa pelatihan, promosi, dan perlindungan hukum terhadap karya budaya agar tetap lestari.
Harapan untuk Masa Depan
Pengakuan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat Bangka Belitung untuk lebih mencintai dan menjaga kekayaan budaya lokal mereka. Di sisi lain, pemerintah daerah diminta untuk terus mendorong promosi budaya ke tingkat nasional dan internasional.
Anugerah Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2024 menjadi momen penting bagi Bangka Belitung untuk menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat kekayaan budaya Nusantara. Dengan langkah kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah, kekayaan budaya Bangka Belitung diharapkan tidak hanya terjaga, tetapi juga menjadi daya tarik global yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Sebagai simbol kebanggaan dan identitas, warisan budaya tak benda ini bukan hanya tentang pengakuan, tetapi juga tentang melestarikan cerita, tradisi, dan kearifan lokal yang menjadi warisan berharga untuk generasi mendatang.