Sungailiat, kejarberitanews.com – Isu yang selama ini menjadi perbincangan hangat di Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang, akhirnya mendapatkan penjelasan dari pihak terkait. CV Cintya, penyedia jasa yang tengah menjadi sorotan dalam dugaan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT), secara resmi memberikan klarifikasi dalam sebuah pertemuan yang difasilitasi oleh LSM TOPAN-RI DPW Bangka Belitung. Rabu (18/9/2024).

Pertemuan yang berlangsung di sebuah rumah makan di Sungailiat ini dihadiri oleh Ketua LSM TOPAN-RI DPW Babel, Muhamad Zen, yang membuka dialog dengan penegasan sikap netral organisasi yang dipimpinnya.

“Kami ingin memberikan ruang klarifikasi kepada pihak-pihak yang terlibat agar masyarakat mendapatkan informasi yang berimbang,” ujar Zen dalam sambutannya.

Dalam pertemuan tersebut, Kevin, Humas CV Cintya, menyampaikan kronologi lengkap terkait insiden OTT yang ramai diberitakan. Kevin dengan tegas membantah adanya praktik suap dalam proyek yang tengah berjalan.

“Tidak ada suap dalam isu ini. Kami menghargai profesi wartawan dan kami selalu terbuka terhadap kritik dan koreksi atas progres pekerjaan yang sedang kami lakukan,” jelas Kevin.

Kevin menguraikan bahwa beberapa individu, termasuk Panjul dan rekannya, sempat menghentikan aktivitas pekerjaan di lapangan. Tindakan tersebut, lanjut Kevin, menimbulkan ketakutan di kalangan pekerja CV Cintya yang berada di lokasi proyek.

Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor penghambat pekerjaan di lapangan. Kevin juga menyinggung pertemuannya dengan Panjul di Bandara Depati Amir dan sebuah warung kopi.

Dalam pertemuan tersebut, Panjul menanyakan soal tender yang sedang dikerjakan oleh CV Cintya. “Semua orang bebas berpartisipasi dalam tender, kami bekerja secara terbuka dan sesuai dengan aturan yang ada,” tegas Kevin.

Lebih lanjut, Kevin mengungkapkan adanya permintaan uang sebesar 100 juta rupiah dari pihak yang mengaku sebagai tim Dwipa untuk menyelesaikan permasalahan secara damai.

“Kami terkejut dengan permintaan tersebut. Meskipun sudah dijelaskan duduk perkaranya, mereka tetap tidak mendengarkan dan tidak merilis berita terkait pertemuan itu,” ujar Kevin.

Terkait progres pekerjaan, Kevin menyatakan bahwa saat ini proyek yang tengah mereka kerjakan baru mencapai 27 persen.

“Pekerjaan kami berjalan dengan pengawasan ketat dari konsultan dan tim pengawas dari PUPR Semua tahapan akan diperiksa secara cermat, termasuk nantinya oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat finalisasi,” imbuhnya.

Kevin pun kembali menegaskan bahwa tuduhan jebakan atau suap yang beredar di masyarakat tidak benar adanya.

Dalam kesempatan yang sama, Muhamad Zen, Ketua LSM TOPAN-RI DPW Babel, menegaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mengklarifikasi isu yang berkembang dan memastikan tidak ada disinformasi yang mencemarkan nama baik pihak-pihak tertentu.

“Kami tidak memihak siapa pun, namun kami merasa perlu untuk mendengarkan dan memfasilitasi penjelasan dari semua pihak terkait. Kami harap publik bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas dan tidak ada kesalahpahaman lebih lanjut,” tutup Zen.

Lebih lanjut Kevin menerangkan, CV Sintya sangat mengapresiasi setiap kritik dan saran dari para awak media yang menjalankan tugas kontrol sosial terhadap pembangunan di Bangka Belitung. Ia juga menambahkan janganlah kemudian berita yang disajikan bersifat tendensius dan lebih kepada arah penggiringan opini serta lebih kepada penghakiman yang belum tentu kebenarannya dan hal itu sangat merugikan perusahaan. Dalam hal ini maka pihak perusahaan akan mengambil langkah hukum terkait hal tersebut, ujar Kevin menutup pembicaraan.

Pertemuan ini menjadi momen penting untuk menjernihkan situasi di tengah maraknya spekulasi yang beredar.

Dengan klarifikasi ini, diharapkan publik dapat melihat isu ini secara lebih objektif, sementara pihak CV Cintya tetap fokus menyelesaikan proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Klarifikasi dari CV Cintya juga diharapkan dapat meredakan ketegangan dan memberikan kepastian bahwa proyek yang mereka kerjakan akan tetap berjalan dan diawasi secara profesional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *