Bangka Barat,- Kejarberitanews.com-Perpustakaan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara, karena perpustakaan adalah gudang ilmu dan merupakan salah satu sarana penting dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

Seiring perkembangan zaman, perpustakaan saat ini dipergunakan tidak hanya sebagai salah satu pusat informasi atau sumber ilmu pengetahuan melainkan juga untuk penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa serta berbagai jasa lainnya.

Untuk mengoptimalkan peran tersebut, pengorganisasian informasi perlu dilakukan untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. Oleh karena itu, layanan yang dilakukan selalu berorientasi pada masyarakat sebagai pengguna informasi dengan basis teknologi yang tepat guna.

Pada akhirnya semua itu berujung pada tuntutan masyarakat agar perpustakaan tidak hanya sekedar tempat mencari buku atau membaca majalah, tetapi menjadi semacam one-stop station bagi mereka.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau Information and Comunication Technology (ICT) telah membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk dunia perpustakaan.

Jika dulu pemakai perpustakaan sudah puas dengan layanan baca di tempat dan peminjaman buku perpustakaan saja, saat ini layanan perpustakaan tidak cukup lagi hanya dua macam layanan tersebut.

Pemustaka perpustakaan, dalam hal ini adalah masyarakat pengguna perpustakaan sekarang sudah menuntut jenis-jenis layanan berbasis digital antara lain, seperti layanan kartu keanggotaan dan layanan penelusuran buku secara online yang seharusnya telah diterapkan.

Selain tuntutan terhadap jumlah layanan yang makin banyak, mutu layanan pun dituntut lebih baik. Dalam rangka peningkatan mutu dan jumlah layanan inilah, peran teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan.

Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan citra dan kinerja sebuah perpustakaan apabila penerapannya benar dan tepat. Namun karena sistem teknologi informasi tersebut cepat sekali mengalami perubahan dan memerlukan biaya yang relatif banyak.

Maka jika perpustakaan ingin beradapatasi dan menggunakan sistem tersebut semestinya mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu agar dapat menyesuaikan dan mengaplikasikannya dengan baik, dan tidak menghadapi hambatan.

Dengan kata lain, Aplikasi teknologi informasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Sekarang ini, perpustakaan yang masih dikelola secara manual hanya cocok untuk perpustakaan yang kecil, baik dalam koleksi, tenaga, maupun pemakai.

Sementara perpustakaan yang aset dan kegiatannya relatif besar dan tersedia sarana yang memadai, sudah saatnya untuk memulai menggunakan teknologi informasi tersebut.

Bagaimana memanfaatkan kelebihan dan sekaligus menghindarkan dari unsur kekurangan dan kelemahan, membutuhkan pengalaman dan proses yang kadang-kadang tidak sederhana.

Berkat perkembangan teknologi informasi kini telah berkembang perpustakaan digital (digital library), perpustakaan maya, layanan terpasang (online), dan akses informasi melalui internet, yang memungkinkan orang memperoleh banyak kemudahan.

Kita harus pandai-pandai memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk hal-hal yang positif. Sebab jika tidak dikelola dengan baik, maka kemungkinan untuk dipergunakan dalam hal-hal yang kurang atau tidak produktif sehingga menjadi kurang efisien.

Jadi aplikasi teknologi informasi untuk perpustakaan semestinya disertai oleh tuntutan kebutuhan yang mendesak, tenaga operasional yang profesional, dan dimanfaatkan secara optimal.

Untuk itu, Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang perpustakaan dan kearsipan.

Dimana salahsatunya adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang perpustakaan dan kearsipan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi di bidang perpustakaan tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah memiliki 1 (satu) unit Gedung layanan perpustakaan daerah yang cukup representatif yang pembangunannya bersumber dari dana alokasi khusus.

Untuk melayani masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memiliki koleksi bahan pustaka yang beragam yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya walaupun bahan pustaka yang tersedia masih berupa buku yang tercetak.

Sejumlah isu strategis dan permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat dalam meningkatkan layanan perpustakaan dan pengembangan perpustakaan adalah belum maksimalnya Upaya pengembangan perpustakaan digital.

Rendahnya budaya baca digital di kalangan masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan Daerah Bangka Barat disebabkan oleh tidak tersedianya e-book yang dapat di akses oleh pemustaka yang dalam hal ini adalah masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangka Barat.

Salah satu inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat aplikasi e-pusda untuk meningkatkan budaya baca digital bagi masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangka Barat.

Kelebihan aplikasi e-pusda adalah agar kegiatan membaca lebih praktis dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Melalui aplikasi ini, bagi siswa, pelajar, mahasiswa, pegawai, kini tak perlu repot lagi harus ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku.

Berbagai kemudahan, kenyamanan, dan keuntungan yang disediakan diharapkan mampu meningkatkan antusiasme masyarakat. Berikut segudang manfaat aplikasi e-pusda diantaranya :

– Pertama, Hemat biaya. melalui aplikasi ini, masyarakat tak perlu lagi membeli ataupun memfoto copy buku yang diinginkan. Masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi di play store kemudian mendaftarkan dirinya.

– Kedua, Hemat tempat. Selain hemat biaya, e-pusda juga hemat tempat karena tak perlu membuat rak atau tempat khusus buku. Tentunya tidak perlu membawa tumpukan buku untuk dibaca.

– Ketiga, Praktis. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, Kini perpustakaan berada digenggaman masyarakat. Kini semua orang dapat membaca apa saja dan dimana saja sesuai mood ataupun minat.

– Keempat, tidak mudah rusak dan hilang. Koleksi buku fisik sangat rentan rusak jika tidak dirawat dengan baik, entah kena air atau hilang saat dipinjam teman. Melalui e-pusda, koleksi buku akan awet dan tersimpan rapi walau sudah lama.

Oleh karena itu,Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat saat ini sedang melaksanakan ujicoba penerapan layanan baca digital yaitu aplikasi e-pusda walaupun dengan jumlah e-book yang terbatas, Aplikasi e-pusda ini dinamakan e-pusda bangka barat yang berbasis android.

Tentunya setelah ujicoba dilaksanakan maka akan ada monitoring dan evaluasi terhadap aplikasi ini untuk melihat respon dan feedback dari masyarakat sehingga kebijakan yang nantinya akan dikeluarkan sebagai payung hukum dari layanan baca digital ini dapat dilaksanakan dengan baik.

Aplikasi e-pusda ini merupakan komitmen Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan untuk selalu memberikan solusi sesuai perkembangan zaman guna meningkatkan minat baca masyarakat.

Dalam hal ini tentunya, dengan pengembangan literasi, akan seiring sejalan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) daerah khususnya masyarakat Kabupaten Bangka Barat. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *