Muntok-Bangka Barat, Kejarberitanews.com – Maraknya pertambangan ilegal seolah tak habis-habisnya untuk dibicarakan, para pelaku pertambangan ilegal seolah tak kapok kapok walaupun Pemerintah sudah memberikan peringatan keras terhadap para pelaku.

Kali ini tim media kembali menyoroti sebuah video yang saat ini sedang viral, dalam video yang beredar ada dua orang yang sedang melakukan sosialisasi.

Parahnya, Setelah didengar dengan seksama, ternyata video tersebut merupakan video sosialisasi bahwa akan dilakukan pertambangan ilegal di daerah laut tembelok.

Sosialisasi dilakukan dirumah warga lingkungan asin yang dihadiri oleh puluhan warga.

T dan S merupakan para pelaku penambang ilegal yang mempunyai ide akan sosialisasi kepada masyarakat tembelok untuk melakukan penambangan ilegal.

 

Dengan iming-iming memberikan Rp. 10.000/kg kepada panitia penimbangan dan menjual timah seharga Rp. 70.000/kg kepada kolektor timah mereka meminta izin untuk melakukan tambang ilegal didaerah laut tembelok Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Dalam video dua orang tersebut dengan percaya dirinya, mensosialisasikan bahwa mereka akan membuka tambang ilegal berjenis ponton selama didaerah laut Tembelok.

Diketahui juga bahwa sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh para ketua rt dan rw setempat.

Demi kepentingan pribadi dan cuan semata, dengan santainya mereka lupa dengan tambang timah ilegal di daerah kerangan, dimana 7 penambang timah ilegal telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Kami pun mengkonfirmasikan hal ini kepada pihak S namun hanya dijawab dengan emotikon jempol saja seolah olah menantang tim media.

Sedangkan T mengelak dengan mengatakan tidak tahu menau tentang hal tersebut, sedangkan berdasarkan sumber kami mengatakan bahwa beliau merupakan koordinator dari penambangan ilegal di daerah tembelok.

Berdasarkan hal tersebut, kami akan mencoba mengkonfirmasikan hal tersebut ke Polda Bangka Belitung guna penyidikan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *