Pangkalpinang — Kejarberitanews.com- Katebelece dan rekomendasi diketahui mempunyai arti yang berbeda. Namun keduanya mempunyai sifat mempengaruhi baik secara memaksa ataupun tidak. Tujuannya agar si penerima katebelece atau rekomendasi dapat menjalankan sesuai arahan, Senin 13 November 2023.
Meski begitu, pada prakteknya katebelece sering disalahgunakan dalam pelaksanaan di lapangan. Apalagi jika yang mengeluarkan surat sakti tadi memiliki posisi berpengaruh, anggota legislatif misalnya.
Seperti informasi yang baru saja diterima oleh redaksi baru-baru ini. Mengenai dugaan arahan dari seorang oknum legislator di lingkup DPRD Pangkalpinang, dengan inisial END. Dan menurut info yang valid, beliau adalah anggota legislator dari Partai PDIP.
Sebelumnya diberitakan, soal adanya praktek dugaan kongkalikong meloloskan tenaga honorer di lingkup DPRD Pangkalpinang yang berdasar info terakhir dilakukan oleh salah satu oknum anggota dewan berasal dari partai penguasa, berinisial END.
Walaupun demikian, lanjut sumber, dirinya menambahkan apakah oknum DPRD ini tidak punya sense of belonging di pekerjaannya. Mengingat beban pekerjaan di rumah wakil rakyat.
“Semestinya kan dia tahu apa saja tugas dan fungsi seorang calon tenaga honorer di lingkup kesekretariatan DPRD, kalau sampai ini lolos bukankah para pelamar lainnya yang notabene berpendidikan minimal strata satu atau lebih tidak merasa terhina?” tanya dia.
Sementara itu, konfirmasi media yang dikirimkan pada Jumat minggu kemarin baru direspon Minggu malam tadi.
“Saya hanya membantu orang mau masuk kerja sesuai surat lamaran yang dia punya dan tidak ditempatkan di administrasi dan SK nya aja kok belum ada,” sahutnya.
Lebih lanjut, END berkilah dirinya hanya berupaya membantu orang lain, tidak lebih. “Kita bantu orang susah yang rajin mau kerja kok salah?” tanya dia.
Terpisah, sumber redaksi membantah statement legislator tersebut dengan menyebutkan, bahwa disinyalir calon tenaga honor ini sebenarnya tidak layak menjadi seorang tenaga honorer.
“Salah satu sebabnya adalah, (maaf) ybs pernah mengenyam pendidikan bukan di sekolah umum (SLB), selain itu saat kepergok praktek tidak benar seperti itu bu END malah berkilah bahwa ybs akan ditempatkan di bagian kebersihan. Kan jelas tidak benar, kok sudah jadi sorotan baru digeser ke tempat lain,” tutup sumber.(team).