Sungailiat, kejarberitanews.com – Bertempat di Muara Air kantung Jelitik Sungailiat, Kapolres Bangka menghadiri kegiatan kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI dan Dirjen Perikanan Tangkap, Jumat (1/9/2023).
Kunjungan Komisi IV DPR RI dipimpin oleh Ketua TIM Komisi IV DPR RI Sdr. Ono Surono, S.T melakukan kunjungan ke kawasan Muara Jelitik (Muara Air Kantung). Diikuti oleh Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia, K.H. Asep Ahmad Maoshul Affandy, S.Sy, Ir. Hj. Endang. S. Thohari dan Abdullah Tuasikal, M.Si.
Selain Komisi IV DPR ini juga dihadiri oleh Dirjen Perikanan Tangkap Dr Agus Suherman Spi, Msi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Babel, Agus Suryadi, Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya, S.I.K, Dandim 0413/Bangka di wakili Danramil Sungailiat Mayor Bagyo Santoso, Kepala Dinas Perikanan Bangka Arman Agus, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangka Ismir Rachmadinianto, S. STP, Ketua HNSI Bangka Lukman, S.Pd, Ketua DPC SNNU Kab. Bangka Lukman, S.H, Kepala PPN Sungailiat Kurmawan, Ketua Kelompok Nelayan Pengusaha Ikan Sungailiat (KNPIS) Selamet Riyadi serta perwakilan nelayan sungailiat.
Baca juga:
Dikesempatan tersebut Anggota Komisi IV DPR RI R, Riezky Aprilia SH, MH spontan mengucapkannya rasa kasihan kepada Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya saat melakuan kunjungan kerja ke Muara Air Jelitik (Muara Air Kantung) Kecamatan Sungaliat Kabupaten Bangka.Hal tersebut setelah setelah Riezky Aprilia mendapatkan penjelasan terkait pendangkalan Muara Air Kantung atau Muara Jelitik. Salah satunya mendengar AKBP Taufik Noor Isya memerintahkan alat berat membuka alur muara yang tertutup akibat pendangkalan sebagai solusi jangka pendek.
“Mana kok nggak diajak sih Dirjen Pengelolaan Ruang Laut kasihan sama Kapolres Bangka mereka polisi tu enggak punya anggarannya mereka, kamu jangan siap siap saja sampaikan sama dirjennya nanti saya telpon,” kata Riezky Aprilia kepada staf yang mewakili Dirjen Pengelolaan Ruang Laut.
Dikesempatan yang sama dan saat berbincang dengan anggota Komisi IV DPR RI, Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya, S.I.K., menyampaikan bahwa apa yang dilakukan tak dapat bertahan lama hanya solusi jangka pendek saja. Sebab muara akan kembali dangkal karena dihantam ombak dan angin besar saat ini. Ada dua solusi untuk jangka panjang agsr pendangkalan bisa di atasi. Yakni pertama dibuatkan talud dan pemecah ombak dengan sisi muara di dam. Atau yang paling ideal pindahkan pelabuhan nelayan ke lokasi lain dengan didirikan pelabuhan baru.
“Cuma dua solusi terbaik dan semuanya butuh dana besar yakni sisi muara di dam kemudian dibuat talud dan dipasang pemecah ombak. Atau pelabuhan dipindahkan dengan dibuatkan pelabuhan baru itulah solusinya,” kata AKBP Taufik Noor Isya kepada anggota Komisi IV.
Terdapat 700 kapal nelayan atau sekitar 7000 nelayan menggantungkan aktifitas bongkar muat yang setiap saat mengggunakan jalur muara air kantung Jelitik sungailiat tersebut. Tak hanya itu sebagian nelayan menelan kerugian akibat kapal pecah saat melalui muara.
Kondisi pendangkalan muara semakin parah akibat adanya tarik ulur terkait perusahaan yang ditunjuk melakukan pengerukan alur yang berakibat adanya sengketa di pengadilan. Dampaknya muara semakin dangkal dan nyaris tertutup tak bisa dilalui. Meredam gejolak dimasyarakat nelayan Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya mengambil keputusan dengan memerintahkan alat berat mengeruk alur Muara agar bisa dilalui.